10 Agustus 2009

First Ride Honda Vario CBS Techno

Jakarta, Menjajal Vario CBS Techno tentunya jadi pengalaman baru, pasalnya skutik baru Honda ini sudah mengadopsi Combi Brake System (CBS). Seperti apa ya cara pakai dan efek yang dihasilkannya? Untungnya OTOMOTIFNET.COM mendapatkan kesempatan untuk mencoba Vario CBS Techno di Test Course PT Astra Honda Motor (AHM) di Tipar, Cakung, Jakarta Timur.

Combi Brake System pada skutik baru Honda Vario CBS Techno pada prinsipnya dibuat untuk memudahkan pengendara melakukan pengereman yang lebih ideal. Ketika tuas rem belakang (tuas kiri) di tekan otomoatis rem depan juga akan ikut membantu melakukan pengereman. Skutik jadi lebih cepat berhenti dan gejala roda mengunci bisa dikurangi.

“Kamu jalan pelan-pelan saja setelah kecepatan 50 km/jam coba rasakan tekan rem belakang CBS nya saja dan untuk yang kedua kalinya tekan rem belakang CBS dan rem depan secara bersamaan,” instruksi Anggono Iriawan, Manager Safety Riding, PT AHM sebelum tester OTOMOTIFNET.COM memacu skutik berpendingin air ini.


Dan hasilnya meski tuas rem belakang ditekan keras-keras, roda belakang tidak langsung mengunci. Jeda yang membuat skutik makin melambat terasa lebih kuat sampai akhirnya bunyi “ciiieeeet”, roda belakang mengunci. “Sebisa mungkin roda belakang jangan mengunci karena akan memperpanjang jarak pengereman. Diurut saja remnya,” lanjut Anggono.


Pakai CBS tetap mudah dikendalikan

Ok, mari diulangi lagi. Masih menggunakan rem belakang CBS tapi lebih halus dan diurut pelan-pelan. Hasilnya roda lebih cepat berhenti, distribusi bobot pengendara pun dipastikan sedikit berbeda dengan hanya menggunakan rem belakang konvensional.

Meski hanya menggunakan rem belakang tapi karena rem depan ikut membantu pengereman, skutik jadi berasa lebih mudah dikendalikan.

Mungkin cara paling mudah memastikan rem belakang CBS ini berbeda dengan rem belakang konvensional adalah dengan cara membuat roda belakangnya sliding. Saat berlari kencang tekan tuas rem belakang sekuat-kuatnya dan buang buntut motor ke arah kanan atau kiri.

Pada Vario CBS Techno lebih susah sliding karena meski roda belakng terkunci, rem depan masih ikut mengurangi kecepatan sehingga lontaran yang dihasilkan lebih kecil. Tentunya hal ini sangat mendukung keselamatan pengendara khususnya saat manuver ekstreem yang tak terduga dan membutuhkan pengereman mendadak.

Lalu tes kedua adalah dengan menggabungkan rem belakang CBS dan rem depan. Karena prinsip kerjanya ketika tuas rem belakang ditekan 1/3 yang berhenti hanya roda belakang. Makin dalam hingga 2/3, rem depan baru akan mulai ikut melakukan pengereman. Makin dalam lagi sampai mentok, hanya rem belakang yang makin kuat pengeremannya sedang rem depan tidak bertambah kuat.

Untuk membuat rem depan makin kuat harus menekan tuas rem depan secara manual dengan kanan. Hasilnya sesuai dengan perkiraan, dengan cara pengereman yang benar skutik akan lebih cepat berhenti. First impression ini sama dengan data yang dibuat oleh Mr. Testo dari Tabloid OTOMOTIF, rem CBS ternyata lebih cepat menghentikan skutik. Mantap!

Vario CBS Techno
Hanya rem belakang CBS: 14,3 meter
Rem belakang CBS + rem depan: 10,5 meter

Vario (tanpa CBS)

Hanya rem belakang: 18,2 meter
Rem belakang + rem depan: 14,5 meter

Sama Tapi Lebih Nyaman
Dari spesifikasi mesinnya, Vario CBS Techno memang tak ada beda dengan Honda Vario sebelumnya. Jadi kalau mau membayangkan performa Vario CBS Techno, rasanya tak jauh berbeda dengan generasi pertama Vario. Namun bila bicara ergonomi pengendara dipastikan lebih nyaman.

Secara spesifikasi rangka Vario CBS Techno tidak jauh berbeda dengan Vario terdahulu. Sumbu roda, tinggi stang dan lain sebagainya sama saja. Tapi saat duduk rasanya lebih nyaman dari Vario generasi sebelumnya. Dengan tinggi badan penulis yang hanya 165cm, duduk di Vario CBS Techno kaki bisa menapak sempurna.

Sedang di Vario lama masih agak menjinjit. Ternyata penyebabnya adalah desain jok Vario CBS Techno yang tetap tebal tapi lebih pipih. Begitu juga dengan dek pijakan kaki yang dibuat lebih lega tapi tetap nyaman. Dengan perubahan ini segitiga ergonomi antara posisi tangan, kaki dan tempat duduk jadi lebih sempurna. Penulis/Foto: Popo


(Sumber: Otomotifnet.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar